Tuesday, October 14, 2025

Cerita Rafi Sudirman Menyanyi Sambil Berkelahi di Rangga & Cinta


SEBAGAI penyanyi profesional, bukan hal sulit bagi Rafi Sudirman untuk melakukan adegan film sambil menyanyi dalam film musikal. Namun saat ia harus menyanyi, sekaligus menari, berlari, lalu berkelahi dan tetap mempertahankan karakter Borne yang tengah marah dalam film Rangga & Cinta, diakui Rafi sempat kebingungan.

Pilihan Editor: Lagu Cinta untuk Rangga

“Saya sempat bingung. Tapi dengan bantuan Mas Riri, Rangga dan teman-teman pemain lain, pas scene berkelahi itu rasanya lebih enak aja,” ungkap Rafi dalam media gathering di Jogja City XXI di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 6 Oktober 2025.

Bantuan yang dimaksud seperti para pemain dan sutradara punya andil menciptakan atmosfer yang mendukung di lokasi syuting serta latihan selama tiga bulan. Selain itu, juga pemilihan lagu yang dinyanyikan Rafi, yakni “Trully, Madly, Deeply Hate You” yang khas indie rock ciptaan musisi Melly Goeslaw.

“Dan saat dibuat, kayaknya lagu itu juga untuk menimbulkan kemarahan. Jadi sangat terbantu dengan lagunya, situasinya, persiapan,” kata Rafi.

BACA JUGA:  Dibintangi Lee Sun Bin: Sinopsis Film Horor Korea Noise

Bukan Sekadar Tokoh Antagonis

Dalam adegan itu, Borne marah dan memukul Rangga (diperankan El Putra Sarira). Gara-gara Rangga ketahuan mengajak Cinta bicara empat mata di sela pertandingan basket. Borne dan gengnya memburu Rangga. Dalam perjalanan mencari Rangga, Borne dan gengnya menyanyi dan menari dengan gerakan-gerakan breakdance.

Meskipun masih mempertahankan adegan kekerasan dalam film itu, ada pesan yang ingin disampaikan sutradara, Riri Riza. Bahwa Borne dipahami bukan sekadar anak sekolah yang bandel. Bukan sekadar tokoh antagonis yang memukul orang.

“Tapi ada sesuatu dari matanya, dari perasaan marahnya. Enggak heran, ketika ada penonton yang jatuh cinta juga sama dia,” ucap Riri.

Dan pesan lainnya, bahwa film remaja adalah film di mana seseorang terbentuk. Sehancur apapun masa remaja seseorang, apabila bisa melewatinya akan menjadi laki-laki atau perempuan yang dewasa dan dan lebih kuat.

Libatkan Pasha Prakarsa dan Gabriel Harvianto

Dari para pemain inti, hanya Mamet (diperankan Rafly Altama) yang tidak menyanyi. Sementara para aktor yang menyanyi, meskipun mempunyai dasar bisa bernyanyi, tetap menjalani latihan vokal sekitar 3-4 bulan, termasuk koreografi.

BACA JUGA:  BoA: Ratu K-pop yang Tak Lekang Oleh Waktu, Kiprahnya Membentang Dua Dekade

“Belajarnya bukan sekadar nyanyi doang seperti di panggung atau kamar mandi. Awalnya pasti basic belajar caranya nyanyi, terus disambungin dengan scene, dengan perasaan dan musikal,” terang Leya Princy, pemeran Cinta.

Riri pun mengungkapkan, bahwa materi selama latihan panjang itu meliputi elemen-elemen dalam film, seperti artikulasi perasaan melalui musik, lagu dan gerak. Proses latihannya diserahkan kepada koreografer Pasha Prakarsa yang pernah bekerja bareng saat menggarap Petualangan Sherina. “Dia handle gerakan. Tapi gerakan yang khas anak-anak SMA,” kata Riri.

Penonton pun langsung disuguhkan adegan anak-anak SMA menari. Sekaligus mejadi set up, bahwa film Rangga & Cinta (2025) berbeda dengan Ada Apa dengan Cinta? (2002). “Dan mereka harus menyanyi beneran ya. Bukan suaranya diisi sama penyanyi,” ungkap Riri.

Ia mencontohkan saat adegan Cinta menyanyi di dalam kamar direkam saat syuting itu juga. “Makanya suaranya kayak sedang merintih pun bisa kami dengar,” kata Riri.

Begitu pun adegan waktu Rangga menyanyi untuk cinta di studio musik tempat sepupunya, juga direkam malam itu. Untuk pelatih vokal, Riri menyerahkan kepada Gabriel Harvianto yang biasa melatih dengan metode klasik. “Kami sudah mengenalnya 15 tahun. Dia (Gabriel) juga yang melatih Deby Romeo saat Petualangan Sherina,” imbuh produser dan penulis skenario, Mira Lesmana.

BACA JUGA:  Karut-Marut Program Makan Bergizi Gratis Prabowo: Pungli, Penipuan, dan Minimnya Payung Hukum



Source link

Berita Lainnya

Berita Populer

spot_img