SUPERMODEL Bella Hadid menandai ulang tahunnya yang ke-29 dengan pesan penuh empati dan kejujuran tentang kesehatan mental yang dialaminya. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Ahad, 12 Oktober 2025, Bella membagikan sebuah puisi dan refleksi pribadi mengenai perjuangannya melawan gangguan kecemasan, depresi, serta rasa lelah emosional yang telah ia rasakan selama bertahun-tahun, seperti dikutip dari ELLE.
Pilihan Editor: Adidas Minta Maaf Usai Libatkan Bella Hadid sebagai Ikon Kampanye
Unggahan Bella Hadid
Pada hari ulang tahunnya yang ke-29, model berdarah Palestina-Belanda itu membagikan serangkaian gambar berisi potongan kalimat puitis tanpa satu pun foto dirinya. Dalam unggahan tersebut, Bella menulis tentang beban mental yang telah ia bawa selama bertahun-tahun. “Sesuatu yang telah lama aku bawa adalah beratnya kecemasan dan depresi. Kadang terasa melumpuhkan, menguasai seluruh diriku, dan tak terlihat dari luar,” tulisnya.
Alih-alih sekadar membagikan potret pribadi, Bella memilih format tulisan sederhana dengan latar putih dan ilustrasi kupu-kupu. Setiap slide terasa seperti lembar jurnal, berisi renungan dan kejujuran yang jarang diungkapkannya di depan publik.
Dilansir dari Entertainmentnow, Ia mengaku dulu sempat merasa malu dengan kondisi mentalnya. Namun seiring waktu, ia belajar melihat sisi lain dari rasa sensitif dan cemas itu. “Dulu aku berpikir kepekaan dan rasa takutku adalah kelemahan. Tapi sekarang aku tahu, itulah bagian dari diriku. Kesadaran, empati, dan kepedulian, semua itu membuat kita manusia,” tulis Bella.
Yolanda Hadid menunjukkan kondisi Bella Hadid yang tengah menjalani perawatan karena penyakit Lyme di rumah sakit. Foto: Instagram/yolanda.hadid
Unggahan itu juga disertai pesan lembut bagi pengikutnya yang mungkin sedang berjuang dalam diam. “Jangan pernah takut untuk meminta bantuan. Aku pernah berada di posisi itu,” tulis pendiri brand minuman Kin Euphorics tersebut.
Setelah Perjuangan Panjang Melawan Penyakit Lyme
Unggahan reflektif Bella Hadid itu datang setelah sebelumnya membagikan perjalanan panjang melawan penyakit Lyme. Pada 2023, Bella sempat memperlihatkan foto dan dokumen medis dari proses pengobatannya selama lebih dari satu dekade. Kala itu, ia menulis bahwa perjuangan melawan Lyme membuatnya belajar tentang kesabaran, rasa syukur, dan mencintai diri sendiri.
Ibunya, Yolanda Hadid, kemudian menjelaskan bahwa Bella tengah mengalami kambuhnya penyakit Lyme kronis yang telah ia derita selama bertahun-tahun. “Disabilitas tak kasat mata akibat penyakit Lyme neurologis kronis sangat sulit dijelaskan atau dipahami oleh siapa pun,” tulis Yolanda di Instagram.
Bella pertama kali didiagnosis penyakit Lyme pada 2012. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan kutu, dan dapat menimbulkan gejala seperti kelelahan ekstrem, nyeri sendi, gangguan saraf, dan kabut otak (brain fog).
Empati yang Tumbuh Lewat UNICEF
Dalam unggahan ulang tahunnya itu, Bella juga menyinggung pengalamannya bekerja bersama UNICEF pengalaman yang disebutnya membuka mata terhadap penderitaan banyak orang yang tak seberuntung dirinya.
Ia menulis tentang anak-anak dan keluarga yang ia temui selama menjadi bagian dari kampanye kemanusiaan UNICEF. “Di balik senyum mereka, tersimpan pertempuran tak terlihat melawan kecemasan, PTSD, dan rasa takut tanpa akses terhadap perawatan dan keamanan yang sering kita anggap remeh,” tulisnya.
Bella memang dikenal aktif menyuarakan isu kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan pengungsi dan anak-anak korban konflik di Timur Tengah. Ia kerap menggunakan platformnya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, akses terhadap pendidikan, dan keadilan sosial.
Melalui keterlibatannya bersama UNICEF, Bella menemukan makna baru di balik perjalanannya melawan kecemasan dan depresi. “Empati bukan kelemahan,” tulisnya menegaskan. “Justru di sanalah letak kekuatan kita sebagai manusia.”
Bagi Bella Hadid, ulang tahun bukan lagi soal pesta atau sorotan kamera, tapi tentang berdamai dengan diri sendiri. Melalui kejujuran dan empatinya, ia mengingatkan banyak orang bahwa di balik citra glamor, ada manusia yang juga belajar bertahan dan tumbuh setiap harinya.
