BATAMSTRAITS.COM, BATAM – Penawar Special Learning Centre (PSLC) menggelar Batam Autism Conference 2025 (BAC2025) di Hotel Harmoni One, Minggu (29/6/2025). Digelar dalam bentuk Talk Show, Workshop, dan Pameran, Screening Gratis untuk orangtua berkonsultasi.
“Diharapkan orang tua bisa melihat sendiri apa saja terapi yang dilakukan anak-anak autis sehingga pulang ke rumah bisa dipraktekkan. Banyak isu yang terjadi ketika anak berkebutuhan khusus, tetapi tidak memiliki uang untuk ke pusat terapi jadi, hari ini saya bawa terapi saya untuk screening,” kata Clinical Director Penawar Special Learning Centre (PSLC), dr. Ruwinah Abdul Karim Didampingi Marketing Manager Hospital Penawar Johor, Haslinda Abdul Rahman.
Diakuinya, hari ini ada sebanyak 200 orang tua yang mendaftar Screening gratis. Pihaknya akan menyelesaikan seluruhnya dengan cara banyak membuka stand sehingga bisa dilayani seluruhnya.
“Setelah itu kita akan berikan ke orangtua laporan ringkas kondisi anaknya. Mereka menyampaikan laporan itu ke terapisnya. Sehingga membantu orangtua menangani anaknya,” kayanya.
Ia melanjutkan kegiatan ini merupakan Conference yang kedua digelar di Indonesia. Pertama kalinya di Malang pada Oktober 2024 lalu dan kali ini di Kota Batam.
“Tujuan kegiatan ini untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa autis bukan gila atau sakit mental. Hanya kebolehan mereka berbeda. Kedua, bisa memberikan rencana awal untuk mempersiapkan anak-anak ini,” katanya.
dr. Ruwinah mengatakan 1 dari 600 orang anak memiliki autis diseluruh dunia. Pandemi itu sebenarnya bukan Covid, tetapi autis. Sehingga pemerintah bisa melakukan persiapan, dan masyarakat bisa mengerti beradaptasi dengan anak-anak autis.
“Sepanjang saya bekerja di PSLC Malaysia, kita sudah memiliki 26 cabang ada 26 ribu pasien, satu tahun ada 9000 case baru dilaporan,” katanya.
Haslinda Abdul Rahman, Marketing Manager Hospital Penawar Johor menambahkan, bahwa PSLC Malaysia kini memiliki 26 cabang dan melayani sekitar 26.000 pasien, dengan 9.000 kasus baru per tahun. Bahkan di Batam juga dibuka tempat konsultasi.
“Di Batam, kita di gedung ATB Sukajadi, di lantai 8,” sebutnya.
Masih katanya, di PSLC ada jenis terapi school bazed therapy (SBT) yang merupakan jenis terapi berkelompok program SBT dibagi menjadi haif day & full day dan individual therapy (IVT), jenis terapi diterapkan kepada individu di mana satu orang pasien akan ditangani satu orang terapis.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto mengatakan trend kasus autis juga meningkat setiap tahun dan tidak diketahui penyebabnya secara pasti.
“Bagaimana kita mempersiapkan pendidikan inklusi yang banyak melibatkan penyandang autis di Kota Batam dan disatuan pendidikan baik negeri ataupun swasta,” kata Tri.
Ia melanjutkan pendidikan formal ada di Pusat Layanan Autis (PLA) di Kota Batam hanya ada saru. Namun sekolah luar biasa di Batam sudah semakin banyak.
“Kita belum berbicara sumberdaya manusianya, sarana dan prasanaranya,” katanya.
Ia menegaskan Peran pemerintah itu sangat minum jadi buat proposal. Dari tingkat kewenangan tidak ada. (uly)
