MIMBARKEPRI.CO, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan skema cek kesehatan jiwa atau mental masuk di dalam program cek kesehatan gratis yang diinisiasi Kemenkes.
“Mungkin yang baru-baru misalnya skrining jiwa, kan dulu kita nggak pernah skrining tuh karena skrining jiwa tuh mulai anak sekolah SD udah kita skrining. Karena kita juga hasil survei kesehatannya terakhir ya, ternyata banyak, satu dari 10 kita punya gangguan anxiety atau depresi, jadi itu kita skrining juga,” ucap Budi.
Budi mengatakan cek kesehatan kejiwaan hanya sebatas pada skrining atau pemeriksaan awal. “Kalau skrining itu periksa apakah ada ciri-ciri apa nggak. Sesudah skrining, baru didiagnosa, kalau diagnosa butuh benar-benar tuh ahlinya, nanti baru diobati,” ujarnya.
Program cek kesehatan gratis akan dimulai pada Senin (10/2) pekan depan dengan menyasar 280 juta penduduk. Warga bisa mengakses program ini ketika bertepatan saat hari ulang tahunnya masing-masing.
“Nah khusus yang usia sekolah, itu dilakukannya bukan pada saat ulang tahun, tapi pada saat masuk sekolah. Pada saat masuk sekolah dilakukannya di sana. Kenapa? Supaya enggak penuh Puskesmas,” kata dia.
Pemerintah telah menyiagakan 10 ribu Puskesmas hingga 15 ribu klinik untuk melaksanakan program ini. (*)