MIMBARKEPRI.CO, Surabaya – Sebuah video yang memperlihatkan seorang guru menggebrak meja dan membentak para siswanya hingga menangis, viral di media sosial. Kejadian itu terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan, Jawa Timur.
Kepala Sekolah MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah membenarkan kejadian itu dan menuturkan peristiwa itu berlangsung pada 31 Januari 2025. Aksi gebrak meja itu dipicu oleh protes para siswa yang mempertanyakan data eligible atau data siswa yang dinyatakan layak dan memenuhi syarat untuk mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Para siswa mempertanyakan mengapa data itu tak diinput oleh sekolah ke sistem. Hal itu kemudian mengakibatkan 22 siswa di sekolah tersebut terancam tak bisa mengikuti kuliah jalur SNBP.
“Itu momen [salah satu guru] menyampaikan ke anak-anak, karena anak-anak tidak bisa mengikuti eligible (SNPB) kan, sehingga disampaikan, karena harus disampaikan ke anak-anak, enggak mungkin kita tutup, oh ini tahu-tahu enggak ikut, ini kita juga transparan kita sampaikan ke anak-anak,” kata Nur.
Forum diskusi tersebut berjalan alot. Para siswa protes mengapa mereka tak bisa mendaftar SNPB, sedangkan sang guru mengklaim hal itu disebabkan oleh kesalahan sistem. Akhirnya aksi gebrak meja pun terjadi. “Tapi tadi itu namanya pertemuan berdiskusi la yang satu [pihak murid] memang sangat berharap untuk ini jawaban yang mungkin menurut dia belum, sehingga terjadi seperti [guru gebrak meja] itu,” ucapnya.
Nur mengatakan sudah menegur si guru pelaku gebrak meja dan mengingatkan para siswanya untuk berhati-hati terhadap pelanggaran privasi seseorang dan ancaman Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Memang harus sebagai pembelajaran, hal seperti itu memang tidak diperkenankan dalam dunia pendidikan, di manapun bullying itu harus kita hentikan, kekerasan dalam bentuk apapun walaupun yang hanya verbal juga harus kita hilangkan,” ucapnya.
Nur mengingatkan bahwa masih ada jalur lain agar anak-anak didiknya itu bisa berkuliah di universitas yang diinginkan, yaitu UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dan SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional). (*)


