MIMBARKEPRI.CO, Jakarta – TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan ratusan personel untuk membongkar pagar laut yang terbentang sepanjang 30,16 km di pesisir Tangerang, Banten. Pembongkaran telah dilakukan selama beberapa hari sejak 18 Januari.
Beberapa prajurit yang diturunkan berasal dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska). Prajurit turun ke laut untuk membongkar patok-patok bambu itu.
Satuan Kopaska merupakan salah satu pasukan elite TNI AL yang memiliki spesialisasi khusus, yaitu peperangan laut khusus. Kopaska TNI AL didirikan Presiden Soekarno pada 31 Maret 1962 menjelang Operasi Trikora. Semboyan Kopaska adalah “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang artinya “tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasi”.
Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan atau demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism.
Pendidikan bagi prajurit dilakukan di Sekopaska, Pusdiksus, Kodikopsla dengan waktu 7 hingga selama 10 bulan. Pendidikan diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik untuk mencapai keahlian khusus menyelam dan pertempuran bawah air.
Di akhir pendidikan, pembacaan Janji Manusia Katak oleh para lulusan Sekopaska menandai penggunaan Baret Merah bagi prajurit.
Kopaska saat ini terbagi menjadi 3 Komando, Satuan Komando Pasukan Katak Armada I di Pondok Dayung, Jakarta, Satuan Komando Pasukan Katak Armada II di Surabaya, Jawa Timur dan Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong, Papua Barat Daya.
Laksamana Pertama Monang Hatorangan Sitompul adalah Komandan Pusat Komando Pasukan Katak yang ditunjuk sejak Desember 2024 hingga saat ini. (*)