MIMBARKEPRI.CO, Jakarta – Penyelidikan awal terhadap kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan menunjukkan adanya gangguan fisik eksternal, yang memperkuat dugaan pesawat tersebut ditembak saat berada di udara.
Menteri Perhubungan Azerbaijan Rashad Nabiyev menyatakan, “Berdasarkan pendapat para ahli dan keterangan saksi mata, dapat disimpulkan ada gangguan eksternal.”
Keterangan dari para korban selamat menunjukkan adanya tiga kali ledakan sebelum pesawat jatuh.
“Penting untuk mencari tahu dari jenis senjata apa,” tegas Menteri Nabiyev.
Dugaan ini semakin kuat setelah maskapai Azerbaijan Airlines juga menyatakan bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan fisik dan teknis eksternal. Maskapai tersebut telah menangguhkan penerbangan ke 10 bandara Rusia sebagai bentuk pencegahan.
Di sisi lain, Kepala Badan Penerbangan Sipil Rusia, Dmitry Yadrov, menyatakan bahwa Bandara Grozny diserang oleh pesawat nirawak Ukraina pada saat pesawat Azerbaijan Airlines hendak mendarat.
Yadrov menambahkan bahwa pilot telah dua kali mencoba mendarat di Grozny namun gagal akibat kabut tebal. Pilot kemudian ditawarkan untuk mendarat di bandara lain, namun akhirnya memilih menuju bandara Aktau, tempat pesawat tersebut jatuh.
Kremlin menolak berkomentar terkait dugaan pesawat tersebut ditembak oleh rudal pertahanan udara Rusia.
Beberapa pakar penerbangan dan militer menunjukkan tanda kerusakan pecahan peluru pada badan pesawat sebagai bukti bahwa pesawat tersebut dihantam oleh sistem pertahanan udara.
Situs web pro-pemerintah Azerbaijan, Caliber, dan beberapa media lain mengutip pejabat Azerbaijan yang tidak disebutkan namanya yang menyatakan bahwa rudal Rusia dari sistem pertahanan udara Pantsir-S1 kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan.
Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kota Aktau pada Rabu (25/12), menewaskan 38 dari 67 penumpangnya. (*)