MIMBARKEPRI.CO, Sukabumi – Sebanyak 1 warga Kampung Kebon Kalapa, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, mengalami keracunan setelah menyantap jamur pada Selasa malam (24/12). Dari jumlah tersebut, tujuh orang dilarikan ke RSUD Palabuhanratu, dengan satu korban dalam kondisi kritis.
“Sebanyak tujuh warga yang keracunan harus mendapatkan perawatan intensif karena kondisinya sangat lemah,” ujar Syihabudin, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung, Rabu (25/12).
Dari tujuh korban yang dirawat, enam orang mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, sementara satu korban masih dalam kondisi kritis. Selain itu, 10 korban lainnya menjalani rawat jalan karena gejalanya lebih ringan, meskipun tubuh mereka masih lemas akibat kehilangan banyak cairan.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika salah satu warga membawa jamur dari kebun yang tumbuh di batang pohon dan dedaunan membusuk. Jamur tersebut, yang disebut warga sebagai Supa Laja, dibagikan kepada keluarga dan tetangga.
Setelah mengolah dan mengonsumsi jamur tersebut, para korban merasakan gejala seperti badan panas, pusing, mual, hingga kehilangan kesadaran.
Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukabumi, Puskesmas Bantargadung, dan unsur Forkopimcam Bantargadung langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan. Polisi dan Dinkes juga mengambil sampel jamur untuk diperiksa lebih lanjut.
Dokter jaga IGD RSUD Palabuhanratu, Raditya Nugraha, menyebutkan bahwa tujuh warga yang dirawat mengalami gejala serupa, yakni mual, muntah, demam, berkeringat dingin, dan satu orang dalam kondisi syok berat.
“Korban sudah diberikan obat-obatan khusus untuk mempercepat pemulihan. Kami terus memantau kondisi pasien, terutama yang kritis,” jelas Raditya.
Kasus keracunan massal ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati mengonsumsi jamur liar. Dinas Kesehatan setempat juga mengimbau warga untuk memastikan keamanan bahan pangan yang dikonsumsi, terutama yang berasal dari alam.
Hingga kini, petugas masih melakukan investigasi untuk memastikan jenis jamur dan kandungan beracun yang menyebabkan keracunan tersebut. (*)