Tuesday, March 18, 2025

Prabowo Akui Sempat Heran Bahlil Jadi Menteri Investasi: Pengamat Politik Beri Tafsir Berbeda

MIMBARKEPRI.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keheranannya terhadap penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo menilai Bahlil yang bukan lulusan perguruan tinggi luar negeri dan tidak bisa berbahasa Inggris tidak sesuai dengan profil Menteri Investasi yang biasanya lulusan universitas di Amerika Serikat atau Inggris.

“Biasanya Menteri Investasi itu lulusan Amerika. Harvard University atau Stanford University. Kalau bukan Amerika, lulusan Inggris lah. Oxford, Cambridge,” kata Prabowo dalam puncak HUT Golkar ke-60.

Prabowo menceritakan pertemuannya dengan Bahlil dan mengungkapkan keheranannya terhadap cara Bahlil berkomunikasi dengan investor asing tanpa menguasai bahasa Inggris.

“Saya tanya Anda kalau ketemu investor asing gimana? Saya enggak tanya Anda bahasa Inggrisnya bagus enggak. Dia bilang, enggak ada masalah itu,” kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo ini menuai berbagai tanggapan dari para pengamat politik.

Analis politik dari Forum News Network, Hersubeno Arief, menilai kemampuan komunikasi internasional dan latar belakang pendidikan yang kuat merupakan prasyarat penting untuk menjabat sebagai Menteri Investasi.

BACA JUGA:  DJ Yesong Divonis 8 Tahun Penjara: Keadilan Menyertai Kecelakaan Maut dan Mengemudi Sambil Mabuk

“Tapi kok bisa ada orang seperti Bahlil yang ditunjuk oleh Pak Jokowi sebagai Menteri Investasi?” kata Hersubeno.

Hersubeno berpendapat bahwa Jokowi mungkin memilih Bahlil berdasarkan pertimbangan yang tidak semata-mata teknokratik, tetapi juga memperhatikan kemampuan Bahlil dalam membangun relasi politik dan pengaruhnya di kalangan elite nasional.

Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai pernyataan Prabowo tentang Bahlil mengandung lapisan makna yang menggambarkan manuver politik tersembunyi.

“Pidato Prabowo ini adalah jenis gimmick politik yang penuh teka-teki. Dalam politik, gimmick seperti ini bertujuan untuk menimbulkan interpretasi berbeda,” kata Rocky.

Rocky menambahkan bahwa gestur Prabowo saat berbicara tentang Bahlil pun ambigu. “Apakah ini sindiran terhadap kontroversi akademik Bahlil atau hanya sekadar pujian atas keberhasilannya meniti karier dari bawah,” kata Rocky.

Pernyataan Prabowo tentang Bahlil memicu perdebatan tentang kriteria penting dalam menentukan pemimpin dan bagaimana interpretasi publik terhadap gimmick politik yang dibuat oleh para tokoh. (*)

Berita Lainnya

Stay Connected

0FansLike
3,893FollowersFollow
SubscribersSubscribe
spot_img

Berita Populer