Monday, March 24, 2025

Poltracking Sebut Pakai Verifikasi Berlapis untuk Survei: Menanggapi Polemik Beda Hasil Survei Pilgub Jakarta

MIMBARKEPRI.CO, Jakarta – Lembaga survei Poltracking Indonesia menegaskan survei-survei mereka sudah melalui verifikasi berlapis. Pernyataan itu merespons polemik beda hasil survei Pilgub Jakarta 2024.
Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi mengatakan ada lima lapis verifikasi yang diterapkan. Hal itu guna meminimalkan potensi kesalahan dan meningkatkan kepercayaan terhadap hasil survei.
“Setiap survei diharuskan melewati setiap tahapan verifikasi 5 lapis untuk memastikan keabsahan data yang diperoleh,” kata Masduri melalui keterangan tertulis, Senin (18/11).
Lima lapis verifikasi yang diterapkan oleh Poltracking:
  1. Verifikasi Geolokasi: Sistem geolokasi menunjukkan proses pengambilan data di lapangan berlangsung sesuai lokasi yang sebenarnya.
  2. Verifikasi Foto: Poltracking mengecek keabsahan data dengan melihat foto responden saat survei untuk memastikan responden yang diwawancarai adalah orang yang sesuai dengan kriteria survei.
  3. Verifikasi Durasi Pengisian Survei: Poltracking memantau waktu pengerjaan survei yang dilakukan melalui aplikasi.
  4. Verifikasi Konsistensi Jawaban: Poltracking memeriksa konsistensi jawaban responden untuk memastikan tidak adanya jawaban yang berlawanan atau membingungkan.
  5. Verifikasi Telepon: Poltracking menghubungi kembali responden yang datanya sudah masuk dalam sistem.
Masduri menekankan bahwa keberhasilan proses verifikasi data lima lapis ini memastikan Poltracking Indonesia terus menjadi pelopor dalam penyediaan data yang akurat dan terpercaya.
Sebelumnya, Poltracking Indonesia terlibat polemik beda hasil survei Pilgub DKI Jakarta 2024. Hasil survei Poltracking berbeda dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang diterbitkan beberapa hari sebelumnya.
Perbedaan hasil survei itu membuat Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) menggelar sidang etik terhadap dua lembaga itu. Hasilnya, Persepi melarang Poltracking mempublikasikan hasil survei tanpa pengawasan Dewan Etik. Poltracking dinilai tak bisa memberikan data asli survei tersebut.
Meski demikian, hal itu dibantah oleh Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda. Hanta mengatakan telah memberikan semua data asli survei saat sidang etik. Dia juga menegaskan tak punya kepentingan di balik survei Pilgub DKI Jakarta.
“Kami bukan konsultan di Jakarta. Enggak ada urusan bagi Poltracking siapa pemenang di Jakarta. Kami hanya ingin menyampaikan data ini apa adanya,” ucap Hanta Yuda dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (8/11). (*)
BACA JUGA:  Pamungkas Ungkap Kerinduan dan Pengorbanan dalam "To The Bone"

Berita Lainnya

Stay Connected

0FansLike
3,893FollowersFollow
SubscribersSubscribe
spot_img

Berita Populer