MIMBARKEPRI.CO, Jakarta,– Seniman tari Sardono W. Kusumo akan mementaskan seni tari yang bercerita tentang fenomena alam migrasi burung di Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Burung-burung ini bermigrasi sejak ratusan tahun lalu dari Eropa timur.
Sardono mengatakan, burung bermigrasi ini kebanyakan berasal dari Rusia. Unggas ini berangkat menuju Australia, Terutama dari Rusia. “Tetapi transit dulu tiga bulan di Jambi,” kata dia kepada Tempo di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 5 November 2024.
Seni tari ini akan dipentaskan dalam acara Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) yang berlangsung selama 19-23 November 2024. Kegiatan kesenian ini mengusung tema “Membaca Ulang Hubungan Muarajambi-Nalanda dan Arca-arca Sumatera dalam Mengenang Satyawati Suleiman”.
Sardono menjelaskan bahwa pementasannya akan mengangkat beberapa tema, termasuk tema ril tentang burung, metafora tentang burung yang terbang ke langit, dan tema tentang Suku Anak Dalam.
“Itu satu paket, dari kumpulan gagasan itu saya coba jadikan sebuah pertunjukan,” ujarnya.
Pementasan ini melibatkan komponis Otto Sidharta yang memiliki keahlian membuat musik dari fenomena alam, seperti suara burung.
Pesan yang akan disampaikan dalam pementasan itu, khalayak akan dinikmatkan dengan cerita musyawarah burung. “Ada aktornya, ada cerita, ada tariannya,” tutur dia.
Para penari akan tampil dengan kostum berbentuk burung-burung. Penari ini terdiri dari 30 anak Universitas Jambi, 15 seniman asal Bangka Belitung, 1 penari dari Bali, dan 1 penari dari Aceh.
Sardono menyatakan, pementasan tentang migrasi burung-burung ini diberi judul “Koto Mahligai Burung-Burung”. Menurut dia, itu bisa diartikan sebagai kerajaan burung-burung. (*)