Mimbarkepri, Batam-Untuk kedua kalinya, Gunawan Satary kembali dilantik menjadi Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam. Gunawan yang akan memimpin HKTI Batam pada periode 2023-2028 ini, telah terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Cabang DPC HKTI Batam yang digelar pada akhir 2023 lalu.
Pengurus DPC HKTI Kota Batam periode 2023-2028 secara resmi dilantik oleh Ketua Harian DPD HKTI Provinsi Kepuluan Riau (Kepri) Erwan Bachrani, di Aula Aziziyah, Asrama Haji Batam, Sabtu (6/1/2024).
Selepas acara pelantikan, DPC HKTI Batam bekerjasama dengan DPD HKTI Kepri juga menggelar kegiatan pelantihan. Pelatihan dengan tema Peningkatan Kapasitas Komoditas Holtikultura serta Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman itu, diikuti sekitar 150 orang peserta dari anggota berbagai Kelompok Tani (Poktan). Selain mendapatkan ilmu, para peserta masing-masing juga mendapatkan bantuan pupuk.
Pada acara pelantikan, dalam sambutannya Gunawan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua komponen yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kembali kepada dirinya. Ia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin berjuang demi kemajuan petani dan dunia pertanian di Batam.
Menurutnya, banyak sekali hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan harapan itu. Untuk itu, ia bersama Pengurus HKTI Batam yang baru saja dilantik akan lebih fokus pada hal yang dianggap prioritas.
“Persoalan ketersediaan lahan pertanian, ketersediaan pupuk yang terjangkau, menjadi fokus utama. Selain itu, akses permodalan bagi petani hingga persoalan tata niaga hasil tani, adalah hal-hal yang akan menjadi prioritas saya,” kata Gunawan.
Sementara itu, Sekretaris DPD HKTI Provinsi Kepri Indra Sudirman dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada pengurus yang terpilih, dan berharap bisa mengemban amanah membesarkan nama HKTI yang berfokus dalam bidang peternakan dan pertanian.
Indra juga meminta kepada DPC HKTI Batam untuk meningkatkan sinergisitas baik dengan kalangan pelaku usaha dunia pertanian maupun dengan dengan pemerintah di Batam.
“Kami berharap HKTI Batam mampu menciptakan program-program dalam rangka meningkatkan penghasilan dan taraf hidup petani,” imbuhnya.
Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kita Batam, Mardis dalam sambutannya menyampaikan, memang kota Batam dibangun bukan untuk pertanian. Namun, pemerintah daerah punya tugas menjaga ketahanan pangan. Dimana Pemko Batam juga harus menjaga ketersediaan komoditi dan tentunya harga terjangkau untuk warga Batam.
Menurutnya, bila petani Batam bisa produksi sendiri biarpun tak bisa memenuhi semua kebutuhan pasar, maka pemerintah kota Batam bisa sedikit mengatur harga dan bisa terjangkau oleh masyarakat.
“Seperti cabe, kebutuhan kita 13 ton per hari. Paling tidak kalau ada 2 ton per hari dari lokal, kita sudah bisa mengontrol harga,” sebut Marsanis.
Untuk itu, Mardanis menambhakan, dengan keterbatasan ketersediaan lahan, pihaknya telah membentuk kelompok tani pekarangan.
“Kita ada program pelatihan petani pekarangan, sementara ada 64 kelompok tani, satu kelompok sekitar 30 orang. Satu orang saja bisa menanam puluhan polibek cabe, kalau berhasil itu juga sudah lumayan banyak,” pungkas Mardanis.
Dalam rangkaian acaranya HKTI Kota Batam juga melaksanakan pelatihan bagi para petani diantaranya, Peningkatan Kapasitas Komoditas Holtikultura di Provinsi Kepri, serta pelatihan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dalam mendukung Pengembangan Komoditas Holtikultura. (As)