Mimbarkepri.co Batam – Sejumlah pelaku usaha budi daya jamur Tiram di Batam minggu lalu telah resmi terbentuk. Peresmian wadah berhimpun para petani jamur itu ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) dari Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam Gunawan Satary kepada Ketua Asosiasi Petani Jamur HKTI Batam Moch. Ghazali Sabtu (29/10) di Nongsa.
Tampak hadir dalam penyerahan SK tersebut Sekretaris HKTI Batam Indra Irawan, sejumlah pengurus HKTI dan pengurus APJ HKTI Batam. Sebelum penyerahan SK, para pengurus APJ HKTI Batam menggelar diskusi dan penyusunan program jangka pendek mereka, dalam rangka peningkatan produksi dan pengembangan pasar.
Kepada Mimbar Kepri, Ketua APJ HKTI Batam Moch Ghazali memaparkan tentang latar belakang pembentukan wadah yang saat ini dipimpinnya itu. Dikatakannya, pembentukan asosiasi ini didorong oleh adanya semangat membangun kebersamaan diantara para pembudidaya jamur yang ada di Batam. Terlebih dengan adanya dukungan dan arahan dari HKTI, sebagai satu-satunya wadah berhimpun para pelaku usaha di bidang pertanian.
Dijelaskan Ghazali, perlunya wadah asosiasi ini karena saat ini peminat usaha budi daya jamur khususnya jamur tiram, sudah cukup banyak di Batam. “Yang telah berhimpun di APJ HKTI Batam saja sudah 20 orang petani, belum lagi yang menyakan akan segera ikut bergabung,” ujar Ghazali.
Ghazali menyebut, banyak peran dan tugas yang akan dijalankan oleh APJ HKTI Batam, namun intinya ada dua yang utama yakni Memajukan para anggotanya dan memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Memajukan para anggota berupa meningkatkan volume produksi dan menjaga stabilitas harga. Sedangkan terkait dengan pelayanan konsumen berupa menjaga kualitas produksi, agar jamur yang dihasilkan oleh para anggota asosiasi ini merupakanhasil pangan dengankandungan gizi yang tinggi.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua HKTI Batam Gunawan Satary menambahkan, pihaknya menyambut baik terbentuknya asosiasi ini. Ia berjanji HKTI Batam akan senantiasa mendukung dan mendorong kemajuan wadah ini.
Dukungan yang dimaksudnya berupa pengembangan pemasaran, peningkatan kemampuan petani melalui pelatihan-pelatihan, termasuk membantu membuka akses-akses pembiayaan bagi mereka yang membutuhkan modal pengembangan usaha. “Saya berharap, dengan terbentuknya wadah ini, para petani jamur Batam makin maju dan sejahtera,” ujarnya. (Yoga/MK)