MIMBARKEPRI.CO – Sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam yang mewadahi para cendekiawan muslim, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) khususnya di Kepri, semestinya tidak diseret-seret pada kepentingan politik golongan atau pun kelompok tertentu. ICMI justru harus jadi wadah pemersatu, jika di tengah masyarakat terjadi pembelahan yang diakibatkan oleh adanya kepentingan pragmatis dan ego sektoral.
Demikian disampaikan Sekretaris ICMI Orwil Kepri Gunawan Satary Selasa (23/1), menanggapi beberapa pernyataan terkait keberadaan ICMI Orwil Kepri beberapa waktu terakhir ini. “Dalam eksistensinya, ICMI itu mengusung dua misi penting yakni, Pencerah dan Perekat. Jadi tidak sepantasnya pengurus ICMI memiliki andil dalam terjadinya polarisasi di tengah masyarakat, yang merugikan kepentingan daerah secara keseluruhan,” ujar Gunawan.
Karenanya Gunawan meminta kepada siapapun, baik pihak internal maupun eksternal untuk tidak menggiring ICMI masuk pada salah satu kutub di pusaran potensi polarisasi yang ada. “Sebagai kaum intelektual yang agamis, tugas kita adalah tak henti-hentinya terus menyampaikan gagasan-gagasan yang mencerahkan yang bisa meminimalisir setiap potensi keretakan di tengah masyakatat maupun elit-elit politik di Kepri,” ungkap pria yang juga Ketua HKTI Kota Batam itu.
Disinggung mengenai penilaian bahwa kepengurusan ICMI Kepri saat ini mati suri, Gunawan menyebut bahwa hal itu bersifat relatif dan tergantung dari perfektif yang menilainya. Tanpa menepis ketidak aktifan Arif Fadilah sejak dilantik jadi Ketua Umum Orwil Kepri, Gunawan menyebut beberapa tugas dan fungsi keorganisasian yang lain masih dijalankan oleh beberapa pengurus inti ICMI Kepri termasuk Ketua Harian.
Kalaupun tidak maksimal dengan minimnya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh ICMI Kepri, menurutnya hal itu juga tidak terlepas dari kondisi pandemi yang hampir dalam dua tahun terakhir ini memang terkendala oleh pembatasan atau physical distancing. “Saya rasa banyak organisasi lain di tingkat provinsi yang mengalami kondisi ini, bukan Cuma ICMI,” ujar mantan Sekretaris KNPI Kepri itu.
Kendatipun ada yang dinilainya berlebihan, dia mengaku tidak merasa antipati dengan pihak-pihak yang menilai seperti itu. Dikatakannya hal itu sebagai sebuah kritik agar ICMI ke depan lebih baik lagi dan lebih bisa dirasakan kemanfaatannya oleh umat. Sepanjang proporsional, kritik dan pendapat itu adalah sesuatu yang harus ditanggapi secara bijak dan proporsional juga.
Semenatara itu, disinggung mengenai adanya usulan untuk dilakukannya Musyawarah Wilayah (Muswil) dipercepat, Gunawan menilai sebagai sesuatu yang sah-sah saja sepanjang niatnya baik dan untuk kepentingan ICMI. Kendatipun masa kepengurusan ICMI Kepri baru akan berakhir pada awal tahun 2023. Ia percaya, yang menghendaki itu niatnya baik dengan landasan lillahitaala, bukan adanya agenda-agenda politik. “Kita berkhusnudzan aja ya,” pungkasnya. (Rian)